SHALAWAT MAHARINDU
Oleh: Siti Ramlah
;Shallallahu’alaika ya Muhammad
Aku berjalan dengan suara
Menyampaikan kerinduan yang kian sungguh
Menetes nurani bak buliran mimpi yang jernih
Sejernih isi hati yang terbit di pagi buta
Aku pun merenungi suaraku sambil berlari ke dasar langit paling biru
Sebiru waktu yang cerah sebab mengedepankan hati nurani
;Shallallahu’alaika ya Muhammad
Bumi basah shalawat
Pertanda dahulu ada sosok penyantun melebihi apa dan siapa
Melebihi cinta dan jiwa
Melebihi waktu tulang rusuk masa remajaku
Hingga aku ingin bersua atas nama rindu
Bercerita tentang suaraku yang masih kurus shalawat
Yang telah kuniati sepenuh hati
Dan tak henti-henti
;Shallallahu’alaika ya Muhammad
Aku rasa tidak berlebihan
Bila mengepakkan rindu hingga angin berlalu
Pada sesuatu yang luas tak terbatas
Pada bulan kedua belas bercahaya deras
Mengalir ke celah-celah pintu dan jendela
Bermuara pada keheningan malam dari desah pikir
Sepenuh hati dalam dada
Tak kunjung gugur bersama arti
Aku berdzikir seperti musafir
Tanpa rasa takut pada gelombang duri-duri dan sakit hati
Berkali-kali demi masa pada suatu hari nanti
Menuju shalawat nan luas arti cinta
;Allahumma shalli wasallim wabarik ‘alaih
Sumenep, 28 Januari 2014
[1] Juara 1 Lomba Cipta Puisi Spontan bertema “Maulid Nabi” dalam Event Creative Student Day (CSD) V MA Nasy’atul Muta’allimin Gapura Sumenep
Comments
Post a Comment
Beri komentar, kritikan, saran, dan masukan yang membangun. Terima Kasih! Salam Sastra dan Literasi!