SELF REMINDER DARI COVID-19
Self Reminder dari Covid-19
Di tengah pandemi covid-19 ini, tiba-tiba teringat pada sebuah sabda Rasulullah. Hadis yang sudah sangat familiar dan sering didengar di majelis pengajian, ceramah agama, atau lomba pidato. Rasulullah SAW bersabda: “Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang yang lima perkara. Yakni masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang sakitmu, masa kayamu sebelum datang faqirmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, masa hidupmu sebelum datang kematianmu.”
Kemudian, hati ini semakin terenyuh, saat teringat dengan kandungan isi Al-Qur’an Surat Al-Ashr ayat 1-3, yang artinya: “Demi masa (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian (2) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran (3).
Jujur, dipikir mendalam dan direnungi, betapa dahsyat firman Allah dan sabda Rasulullah untuk kehidupan kita di dunia (kehidupan sementara) menuju akhirat (kehidupan yang abadi). Yang mana, waktu yang kita miliki sangatlah berharga. Betapa sangat berharganya masa muda, bagi mereka yang mengalami masa tua. Tetapi kenyataannya, tidak semua orang bisa memiliki masa tua. Sebab maut tidak memandang umur tua atau muda untuk didatangi. Karena, hal pasti dalam hidup di dunia yang perlu disadari, adalah mati. Yang masih menghembuskan nafas hari ini, masih belum tahu dapat menghembuskan nafas kembali esok hari. Ya, sangat terenyuh sekali memang, ketika ingat bahwa mati adalah hal yang pasti terjadi. Bahwa kehidupan di dunia hanya sebentar, fana, tidak abadi. Dan kehidupan akhirat itu abadi, kekal, selamanya.
Sebagaimana yang selalu Ayah katakan pada saya, bahwa hidup yang kita jalani itu hanya antara siang dan malam. Jangan pernah merasa aman dari yang namanya mati. Seperti itulah salah satu pesan beliau saat masih hidup.
Kemudian kesehatan, anugerah yang sangat mahal dan tak ternilai harganya. Tapi, gratis dikasih oleh Allah sebagai nikmat dalam hidup di dunia. Jujur, sebagai manusia, tentu saya pribadi pernah mengalami sakit. Ketika sakit datang, nikmat rasa untuk makan sesuatu menjadi hilang, makanan semuanya menjadi terasa pahit. Betapa sangat berharganya sebuah kesehatan. Pertengahan bulan Oktober lalu, saya tiba-tiba pilek, kemudian tidak bisa mencium aroma apa pun. Masya Allah, nikmat hidung, indra pencium lagi tidak bisa berfungsi. Itu saja yang hilang, sudah sangat dirasa tidak enak. Makan apa pun tidak sebagaimana menikmati seperti sebelumnya. Jadi, betapa benar-benar sangat berarti kesempurnaan kesehatan yang dimiliki sebelumnya yang Allah anugerahkan.
Saya jadi teringat dawuh K.H. Abdullah Gymnastiar, tentang nikmat menghembuskan dan menghirup nafas ke udara, yang mana Allah kasih secara gratis untuk manusia. Lalu, ketika terjadi masalah dengan pernafasan, harus pakai oksigen, harus bayar, beli, ada biayanya (na’udzubillah). Jadi, sekali lagi, betapa benar-benar mahal dan tak ternilai harganya nikmat kesehatan yang Allah berikan secara gratis. Betapa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Sekali lagi, betapa dahsyatnya firman Allah dan sabda Rasulullah untuk kita, manusia. Duh, speecless saya. Intinya, betapa luar biasa kasih sayang Allah untuk hamba-Nya dan kasih sayang Rasulullah untuk ummatnya. Mencoba merenungi dan mengambil pelajaran penting dari firman dan sabda di atas, sangat bermanfaat sekali untuk kehidupan di dunia menuju akhirat. Serta, firman dan sabda yang lainnya pula, juga tentu patut direnungkan dan didalami maknanya.
Semoga, diri ini akan selalu belajar lebih baik dari sebelumnya. Lebih menghargai waktu. Disiplin dan tepat waktu. Tidak menyia-nyiakan waktu. Tidak lagi meremehkan waktu. Tidak menunda-nunda waktu. Tidak lalai. Semoga, setiap waktu yang Allah anugerahkan menjadi waktu yang barokah. Menjadi waktu yang bermanfaat. Menjadi waktu untuk melakukan kebaikan. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.
Dan semoga, dari pandemi covid-19 kita belajar banyak hal, mengambil hikmah darinya, berusaha sabar dan tabah dalam menghadapinya, serta tidak berhenti berjuang untuk melakukan yang terbaik di atas bumi. Kemudian, semoga pandemi covid-19 segera berlalu menyelimuti permukaan bumi, yang telah banyak air mata tersedu-sedu menetes karenanya. Semoga bumi, segera pulih seperti semula. Dan kita pun mengambil pelajaran dahsyat darinya untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya menjadi hal yang lebih baik untuk kehidupan selanjutnya.
Sumenep, 20 November 2020
Comments
Post a Comment
Beri komentar, kritikan, saran, dan masukan yang membangun. Terima Kasih! Salam Sastra dan Literasi!