BACA PUISI DI KEGIATAN DWI MINGGUAN
Baca Puisi di Kegiatan Dwi Mingguan
Ini, adalah puisi yang saya bacakan, sehari sebelum saya dikabari bahwa Ayah saya meninggalkan dunia ini. Yang mana, sebelumnya Ayah berpesan kepada saya untuk tetap lanjut thalabul ‘ilmi, dan tetap berjuang tanpa henti.
Puisi ini, saya bacakan pada kegiatan dwi mingingguan Himpunan Mahasiswa Prodi Sastra Inggris. Saat itu, Alhamdulillah, puisi Reno dan saya menjadi puisi pilihan terbaik Penpal EDSA di bulan Maret 2018. Pengurus EDSA pun meminta kami untuk datang membacakan puisi kami di acara dwi mingguan.
Alhamdulillah, puisi ini telah terbit dan terkumpul dalam Buku Antologi Puisi tunggal saya yang pertama, yaitu Warna-warna Langit.
Di bawah inilah, puisi yang saya bacakan di acara dwi mingguan ketika itu.
Catatan Perjuangan untuk Masa Depan[1]
Jarum jam terus berdetak ke arah senja
Doa-doa semakin bergetar di dalam dada
Jutaan langkah hidup menjadi sejarah
Dan seribu impian yang lahir di alam semesta
Mengembara dengan kekuatan cinta
Selama nafas masih belum tiada
Selama itu pula air mata dan senyuman
Akan tercatat dalam perjuangan
Lembar demi lembar harapan dalam hati
Memacu untuk terus berjalan bersama niat suci
Di depan sana ada cahaya yang jernih
Mungkin dua belas bulan atau entah sampai kapan bisa di raih
Hari ini dan hanya detik ini aku harus merapikan isi hati
Sebelum petang membungkusnya
Dalam keadaan berserakan
Surabaya, 2018
[1] Puisi pilihan terbaik Penpal EDSA Edisi Bulan Maret 2018 dan terbit dalam Antologi Puisi Warna-Warna Langit (2019)
Comments
Post a Comment
Beri komentar, kritikan, saran, dan masukan yang membangun. Terima Kasih! Salam Sastra dan Literasi!