CATATAN SOWAN KE NDALEM PROF. A'LA




Catatan Sowan ke Ndalem Prof. A’la
           
            Penuh cerita dan pengalaman berharga dari perjalanan Surabaya-Sumenep seminggu yang lalu. Yang membuat saya sangat takjub dan terharu olehnya. Sumenep, tanah kelahiran saya, selalu memiliki banyak kejutan penuh makna. Selalu memiliki banyak warna yang indah dalam setiap langkah. 

Dulu, saya pernah punya keinginan untuk mondok di Pondok Pesantren Anuqayah setelah lulus MTs bersama kedua sahabat saya (Helliyatul Hasanah & Isti’anah).  Ya, saya masih ingat betul, betapa saya ingin sekali mondok ke Annuqayah saat itu. Namun, ternyata Allah tidak mentakdirkan saya untuk mondok di situ. Allah menyuruh saya untuk istirahat dan belajar di rumah bersama orang tua. Ini dikarenakan dulu saat saya kelas 3 MTs akhir, paru-paru saya tidak sehat ketika itu. Orang tua pun tidak mengizinkan saya untuk mondok karena khawatir dengan kondisi saya. 

Bukan main sedihnya saya karena tidak bisa mondok ke Annuqayah bersama kedua sahabat saya. Hingga akhirnya saya atas izin orang tua memilih untuk melanjutkan sekolah ke jenjang MA di Yayasan Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin di desa saya. Awalnya saya memang sedih, tetapi sejak sekolah di Nasy’atul Muta’allimin Allah menggantinya dengan hal lain, mulai dari sahabat baru yang begitu peduli pada kondisi saya hingga saya sembuh, guru, ilmu, pengalaman, serta masih banyak lagi hal lain yang begitu membuat saya bersyukur atas hidup saya. 

Tanpa disangka-sangka, pada hari Minggu, tanggal 15 Desember 2019, saya bersama seluruh pengurus Pesantren Mahasiswa/i serta pengurus pusat Ma’had Al-Jami’ah UIN Sunan Ampel Surabaya saat menghadiri pernikahan Ustadzah Ulfa, saat itu ada Prof. A’la, melalui Ustadz Bahtiyar Rifa’i (Koordinaor Pesma & Pesmi) kami diajak untuk mampir ke kediaman Prof. A’la. Betapa senang dan bahagianya saya bersama semua pengurus. 

Hati saya seketika tersentuh dan terharu bahagia saat kaki telah berpijak di ndalem Prof. A’la. Flashback pada masa lalu, di mana saya tidak bisa mondok ke Annuqayah, namun sekarang kedatangan saya bersama seluruh pengurus Pesma & Pesmi disambut oleh Prof. A’la dan istri beliau. Masya Allah, bagi saya ini sangat spesial. Karena bisa sowan ke ndalem sosok Kiai yang memiliki banyak santri dan dapat menghirup atmosfir pesantren serta bisa berjumpa dan bersalim kepada Nyai Sepuh (Ibunda Prof. A’la / Istri dari Kiai Basyir) secara langsung. Di hadapan beliau kami sebagai anak muda diberi wejangan oleh Nyai Sepuh agar menjaga diri kami, berakhlak, menjadiorang baik, serta tidak berpacaran. Dan di hadapan Nyai Sepuh pula, kami meminta doa beliau. Dengan sangat tulus, Nyai sepuh mendoakan kami semua. Suatu kebahagian yang tak mampu saya lukiskan, ketika didoakan oleh manusia mulia di bumi Allah ini. Nyopre barokah dari keluarga para Kiai sebagai santrinya. 

Luar biasa, menangis saya dalam hati. Ternyata skenario Allah lebih jauh indah dari apa yang saya bayangkan. Ternyata Allah mengganti keinginan saya dulu, dengan sebuah peristiwa dan pengalaman lain yang begitu berharga. Yang membuat hati saya sangat terharu dibuatnya.

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya saya memijakkan kaki di bumi Annuqayah. Sudah beberapa kali sebelumnya, saya bersama teman saya di Nasy’atul Muta’allimin pernah datang ke sini sebagai delegasi sekolah untuk mengikuti lomba di sini. Tetapi, baru kali inilah, pada hari spesial, momen spesial, dan sangat spesial segalanya karena bisa sampai dan memijakkan kaki di ndalem Kiai yang mana kedatangan kami begitu disambut. 

Betapa hati ini sangat takjub dibuatnya. Saat saya berkumpul bersama seluruh pengurus perempuan di ndalem khusus tamu perempuan (sedangkan pengurus laki-laki di mushalla depan khusus tamu laki-laki), kami di suguhi suguhan khas pesantren serta dijamu dengan menu yang spesial. Masya Allah sekali. Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Ma’had Al-Jami’ah UIN Sunan Ampel Surabaya yang di dalamnya adalah orang-orang shaleh-shalehah, para penghafal Al-Qur’an, dan orang yang sangat baik hatinya. Saya, yang bukan siapa-siapa dan tidak ada apa-apanya ini, banyak belajar dari mereka. 

Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep Latee

Perjalanan dan pengalaman yang sekejap namun sangat berarti ini, di ndalem Kiai yang selalu kami harapkan barokahnya dan kami selalu butuh untuk mengaji, di lingkungan pesantren yang asri dan menyejukkan hati, semoga kami bisa sowan kembali dan berjumpa lagi. 

Surabaya, 24 Desember 2019


Comments

POPULAR POST