BUKBER YANG DIRINDUKAN 3

 


Bukber yang Dirindukan 3

    Di kampung halaman, saya memiliki teman-teman kelas sejak saya sekolah TK. Masuk MI, bertambah lagi teman baru. Lalu, diantara mereka ada yang memilih berhenti, ada yang tetap lanjut ke jenjang berikutnya. Masuk MTs, bertambah lagi teman kelas baru yang saya miliki. Hingga kami pun lulus pada tahun 2013. Selama 12 tahun bersama mereka layaknya benih yang tumbuh di bumi Al-Huda.

    Setelah itu kami melanjutkan pada pilihan masing-masing. Ada yang melanjutkan MA di lemabaga lain, ada yang mondok, ada yang menikah, ada pula yang masih tetap lanjut di MA Al-Huda.

    Semenjak perpisahan itu terjadi, semenjak itu pula kami mengagendakan acara reuni yang diselenggarakan pada bulan Ramadhan untuk buka puasa bersama setiap tahun. Ya, boleh dikatakan semenjak perpisahan itu terjadi diantara kami, saya hanya berjumpa dengan mereka setahun sekali.

    Acara buka puasa bersama itu, menjadi satu-satunya rumah untuk kami berpulang pada asal. Sebab, pada acara Haflatul Imtihan di Al-Huda belum tentu kami bisa pulang dari tanah rantau atau dari pondok.

    Kenangan bersama mereka seringkali menjadi cambukan bagi diri saya. bahwa takkan ada hasil jika tak ada asal.

    Berjumpa dengan mereka setiap kali bukber, ternyata saya melihat mereka semakin tumbuh dan tambah dewasa. Ada yang masih berfilsafat dengan status single-nya, ada yang sudah tuanangan, dan ada pula yang sudah menikah.

    Ketika salah satu/dua diantara mereka ada yang membawa buah hatinya saat buka puasa bersama, status single saya ini jadi meronta-ronta. Dan bertanya-tanya, kapan ya saya menikah? Wkwkwk.

 

Catatan Hati Anak Kampung

Sumenep | 22 Mei 2020

Comments

POPULAR POST