SEJUTA PELANGI DI LANGIT NUSANTARA
Sejuta Pelangi di Langit Nusantara
1/
Indonesia, dalam hembusan nafasku
Ada kata-kata yang tak mampu aku ungkapkan
Dalam lembar demi lembar catatan perjuangan untuk masa depan
Biarlah kata-kata itu menjadi burung garuda
Yang melindungi jutaan pulau sepanjang masa
Biarlah kata-kata itu menjadi burung cendrawasih
Yang membangunkan bunga-bunga Nusantara lebih awal dari terbitnya matahari
Biarlah kata-kata itu menjadi burung kakak tua
Yang selalu menyanyikan lagu tanah air dengan riang gembira
Dan biarlah kata-kata itu menjadi seribu sayap emas
Yang mengunjungi tiga puluh empat provinsi
Menuruni bukit, mendaki gunung, dan menjelajahi hutan dengan penuh cinta
kasih
2/
Indonesia, seindah namamu dalam seluruh jiwaku
Ada jutaan mimpi yang berlari jauh ke langit biru
Menatap hamparan tanah pusaka dengan haru
Ketika kayu-kayu hutanmu
Habis terbakar oleh nafsu
Jeritan tangisku lebih mengerikan dari petir yang berlalu
Dan senandungku adalah kidung semesta meratapi waktu
Ketika sampah mengotori sungai-sungaimu yang jernih
Air mataku seperti musim hujan yang tak pernah kemarau
Maka tangan mengepal atas nama cinta untuk negeri teramat
perlu di sini
Begitupula hati yang bersih
Untuk keindahan hari ini dan sampai nanti
3/
Indonesia, dalam denyut jantungku
Ada doa-doa sebening embun
Yang turun ke jalan-jalan dari Sabang sampai Merauke
Di jalan sempit, meliut, dan berbatu
Kujumpai wajah-wajah petani
Ingin menanam bibit-bibit cahaya di bawah pagi yang suci
Sebagai salah satu bakti untuk Negeri
Dan kujumpai pula wajah anak-anak sekolah
Dengan semangat yang meninggikan lambaian merah putih
Beserta nyanyian lantang bak raungan macan Asia
Tanpa mengeluh ataupun putus asa
Agar kebodohan dapat diselesaikan
4/
Indonesia, dalam aliran darahku
Ada Pancasila yang mendukung akan penghargaan hidup
Karena menyusu padamu, Ibuku yang indah
Selama nafasku terus berhembus
Selama itu pula aku ingin mencipta kesempatan berharga
Untuk bertegur sapa atau bercakap-cakap dengan seluruh
kerabat dan saudara
Dengan bahasa Jawa, Madura, Sunda, dan bahasa daerah
lainnya
Seperti serumpun pelangi
Yang warna-warnanya di langit
Melukis Bhineka Tunggal Ika
Menjadi pendar-pendar cinta
Bergetar ke seluruh penjuri Negeri
5/
Lantaran aku di sini
Selama nafas dalam raga ini masih belum tiada
Biarkan aku selalu mengheningkan cipta setiap hari
Ah, rampunglah sajakku menjadi pulau cinta yang sederhana
dan apa adanya
Dalam dadaku yang luas berlangit cerah bercahaya luhur
Seperti peredaran matahari dan bulan
Yang tak saling bertabrakan di atas tanah Nusantara.
Surabaya, 28-30 Juni 2018
Comments
Post a Comment
Beri komentar, kritikan, saran, dan masukan yang membangun. Terima Kasih! Salam Sastra dan Literasi!