WISUDA S2 YANG TAK TERLUPAKAN
Wisuda S2 yang Tak Terlupakan
Hari itu, Sabtu, 28
September 2024, menjadi salah satu hari paling bersejarah dalam hidup saya.
Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya saya resmi diwisuda sebagai
Magister Ilmu Linguistik dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga
(UNAIR). Momen ini bukan sekadar seremonial, tetapi sebuah perjalanan yang
penuh makna. Dalam tulisan ini, saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman
tak terlupakan di hari wisuda S2 saya.
Sehari sebelum wisuda,
ibu, mbak kandung saya, kakak ipar, dan kedua keponakan laki-laki saya tiba di
Surabaya. Kehadiran mereka membuat saya semakin bersemangat. Saya sudah
mempersiapkan semuanya jauh-jauh hari. Untuk tempat menginap, saya memesan
kamar di visiting room Ma'had Putri UINSA untuk ibu, mbak, dan keponakan saya
yang masih berusia lima tahun. Sementara itu, kakak ipar dan keponakan yang
berusia 15 tahun saya tempatkan di visiting room Ma'had Putra UINSA. Dengan
begitu, mereka bisa merasa nyaman selama di Surabaya.
Persiapan untuk wisuda
ini sudah saya lakukan sejak akhir Agustus 2024, tepat setelah yudisium. Saya
pergi ke Royal Plaza Mall untuk mencari kebaya yang akan saya kenakan. Setelah
berkeliling, saya menemukan kebaya berwarna navy yang serasi dengan rok batik
bermotif bunga biru cerah. Selain untuk saya, saya juga membeli kebaya untuk
ibu, mbak, kakak ipar, dan kedua keponakan saya agar kami semua terlihat serasi
di hari wisuda. Kebaya ini tidak hanya menjadi pakaian untuk acara wisuda,
tetapi juga simbol momen penting yang tidak akan terulang lagi. Apalagi, ini
adalah wisuda offline pertama saya, karena wisuda S1 dulu hanya dilakukan
secara online akibat pandemi COVID-19.
Selain kebaya, saya juga
memesan jasa makeup artist (MUA) jauh-jauh hari. Saya memilih @fhia_makeup yang
kebetulan bisa pada tanggal 28 September 2024. Meskipun wisuda saya dijadwalkan
pada sesi kedua pada jam 13.00, saya mulai makeup sejak pukul 08.00 pagi. Biaya
MUAnya Rp.300.000. Saya dimake-upin oleh ownernya langsung, Kakaknya baik dan
ramah, meski dalam keadaan hamil besar, masih tetap semangat bekerja. Hasil
makeupnya sangat memuaskan, tahan seharian, dan tidak luntur. Ini adalah
pengalaman pertama saya menggunakan jasa MUA untuk momen penting, dan saya
senang bisa mendapatkan hasil yang sangat bagus.
Tidak hanya itu, saya
juga memesan jasa fotografer outdoor dari Realyou Graduation
(@realyou.graduation). Saya memilih paket foto individu seharga Rp300.000 untuk
sesi selama satu jam. Sesi foto dilakukan sebelum saya masuk gedung, tepatnya
pukul 11.00-12.00. Fotografernya perempuan, ramah, dan sangat profesional. Kami
mengambil banyak foto, baik sesi foto saya sendiri dan bersama keluarga.
Setelah sesi foto
selesai, saya masuk ke gedung sekitar pukul 13.00 siang. Sebelum masuk, saya
masih sempat berfoto bersama teman-teman yang datang ke acara wisuda saya.
Sahabat saya, Aan (Muwajjihah Ma'had Putri UINSA), hadir bersama Nehya
(Musa'idah di asrama saya). Selain itu, ada juga Nabila dan Velida, teman
seangkatan saya di asrama, yang juga merupakan Muwajjihah Ma'had Putri
UINSA. Tidak ketinggalan, teman-teman pengurus Awardee LPDP UNAIR juga hadir
untuk memberikan souvenir kepada saya.
Saya masuk ke dalam
ruangan bersama Melisa, teman sekelas saya di UNAIR. Ibu dan mbak saya juga
masuk ke dalam gedung, meskipun melalui pintu yang berbeda sesuai prosedur
panitia wisuda. Di dalam ruangan, saya duduk bersama teman-teman seangkatan
dari Prodi Magister Ilmu Linguistik, yaitu Melisa, Erica, dan Dasril. Kami
berempatlah dari angkatan kami yang Alhamdulillah sudah wisuda hari itu di
periode Wisuda ke-244 UNAIR.
Prosesi wisuda dimulai
dengan suasana yang syahdu dan penuh haru. Saya tidak pernah menyangka akhirnya
sampai pada hari ini. Rasanya seperti mimpi bisa melanjutkan S2 di UNAIR dengan
beasiswa LPDP, di program studi yang linier dengan S1 saya. Momen ini mengingatkan
saya pada semua perjuangan dan doa yang telah saya langitkan.
Rasa syukur yang mendalam
saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan saya kesempatan ini.
Saya juga sangat berterima kasih kepada ibu, keluarga, dan teman-teman yang
selalu mendukung saya. Dukungan mereka menjadi energi yang menguatkan saya untuk
terus melangkah. Saya juga sangat berterima kasih kepada Alm. Ayah saya yang
selalu mendukung pendidikan anak perempuannya.
Ucapan terima kasih
khusus saya sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Ni Wayan Sartini, Dra., M.Hum.,
Kaprodi saya sekaligus Pembimbing 1 tesis saya. Beliau juga dosen mata kuliah
Pragmatik Lintas Budaya yang sangat berperan dalam perjalanan akademik saya.
Tidak lupa, saya juga berterima kasih kepada Pak Dwi Anggoro Hadiutomo, S.S.,
M.Hum., Ph.D., Pembimbing 2 tesis saya dan dosen mata kuliah Teori
Sosiolinguistik.
Tak lupa pula untuk
seluruh dosen saya di Magister Ilmu Linguistik, Ibu Dr. Layli Hamida, S.S.,
M.Hum., dosen mata kuliah Bahasa dalam Masyarakat Digital Urban, Linguistik
Kebudayaan, Metode Penelitian Linguistik, dan Proposal Tesis. Pak Dr. Hariawan
Adji, Drs., S.T., M.Kes., dosen mata kuliah Filsafat Ilmu. Pak David Segoh,
S.S., M.Ed., dosen mata kuliah Metode Penelitian Linguistik, Pengajaran Bahasa
dengan Media Digital, dan Teori Kebudayaan. Ibu Dr. Lilla Musyahda, Dra.,
M.Pd., dosen mata kuliah Teori Linguistik Kontemporer. Ibu Viqi Ardaniah, S.S.,
MA Linguistik, Ph.D., dosen mata kuliah Teori Linguistik Kontemporer. Pak Dr.
Listiyono Santoso, S.S., M.Hum., dosen mata kuliah Teori Kebudayaan. Pak Kukuh
Yudha Karnanta, S.S., M.A., dosen mata kuliah Teori Kebudayaan. Ibu Ema Faiza,
M.Hum., dosen mata kuliah Kajian Wacana dan Teori Sosiolinguistik. Pak Muchamad
Sholakhuddin Al Fajri, S.S., M.A., dosen mata kuliah Linguistik Korpus. Dan Bu
Almira Fidela Artha, S.S., M.Hum., dosen mata kuliah Linguistik Korpus dan
Teori Linguistik Kontemporer. Mereka semua telah membimbing saya dengan baik
selama kuliah.
Dalam prosesi wisuda,
saya berkesempatan bersalaman langsung dengan Prof. Dr. Purnawan Basundoro,
S.S., M.Hum., Dekan FIB UNAIR, dan Rektor UNAIR, Prof. Dr. Mohammad Nasih,
S.E., M.T., Ak. Momen ini sangat berkesan bagi saya, karena menjadi simbol
pengakuan atas usaha dan kerja keras selama ini.
Setelah prosesi wisuda
selesai, saya kembali berfoto di sekitar danau Kampus C UNAIR. Sambil menunggu
ibu dan mbak saya shalat Ashar di Masjid Ulul Azmi, saya juga menyempatkan diri
mennyambut teman yang datang untuk menemui saya. Momen ini terasa begitu
spesial, karena banyak orang yang memberikan apresiasi dan doa untuk saya.
Sebelum maghrib, saya
bersama keluarga pulang dan masih sempat berfoto lagi di Istana Foto Studio, di
belakang kampus UINSA. Saya memilih studio ini karena harganya lebih
terjangkau, hanya Rp275.000, dan tidak perlu antre lama. Studio ini juga
menjadi tempat saya berfoto saat pertama kali diterima di S2 UNAIR.
Saya tiba di asrama
setelah Isya’ dan disambut oleh para pengurus Ma'had Putri UINSA yang belum
sempat datang ke UNAIR. Mereka, termasuk muwajjihah dan musa'idah, memberikan
ucapan selamat yang membuat saya semakin terharu.
Terima kasih yang
sebesar-besarnya saya sampaikan kepada semua teman-teman yang telah memberikan
hadiah dan ucapan selamat. Saya sangat bahagia dan bersyukur atas perhatian dan
apresiasi yang diberikan. Banyak chat yang masuk dari teman-teman saya dan dari
orang-orang yang saya kenal, yang tak bisa saya sebutkan satu-persatu di sini,
juga turut serta mengucapkan selamat atas wisuda saya.
Tidak lupa, saya juga
berterima kasih kepada LPDP yang telah membiayai pendidikan S2 saya sepenuhnya.
Beasiswa ini membuka jalan bagi saya untuk mencapai impian. Semoga perjalanan
akademik saya tidak berhenti di sini. Saya berharap ilmu yang saya peroleh
dapat bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi bekal untuk melanjutkan ke jenjang
S3. Amin.
Tak lupa, saya juga ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh guru saya, mulai
dari TK, MI, MTs, MA, hingga S1. Mereka adalah fondasi yang membentuk saya
menjadi seperti sekarang. Setiap ilmu yang saya peroleh di setiap jenjang pendidikan,
baik itu pengetahuan dasar maupun yang lebih mendalam, telah memberi saya bekal
yang sangat berharga. Para guru saya tidak hanya mengajarkan materi pelajaran,
tetapi juga memberikan inspirasi, motivasi, dan nilai-nilai kehidupan yang
terus saya pegang hingga saat ini. Tanpa mereka, saya tidak akan bisa sampai di
tahap ini. Saya sangat menghargai setiap usaha dan dedikasi mereka dalam
mendidik, membimbing, dan menanamkan rasa percaya diri pada saya. Terima kasih
atas semua ilmu dan kebaikan yang telah diberikan. Semoga saya bisa melanjutkan
perjuangan mereka dalam dunia pendidikan dan memberikan manfaat bagi banyak
orang.
Terima kasih yang tak
terhingga saya sampaikan kepada tunangan saya, yang sudah jauh-jauh datang dari
Depok untuk hadir di hari wisuda saya. Meskipun dia sedang sibuk dengan banyak
tugas kuliah di UI, dia tetap menyempatkan diri untuk berada di samping saya di
momen yang sangat berharga ini. Kehadirannya membuat hari wisuda saya semakin
lengkap dan spesial. Saya sangat menghargai usaha dan perhatian yang diberikan,
serta dukungan yang selalu dia berikan selama ini. Semoga kita bisa terus
berjalan bersama, saling mendukung, dan mencapai lebih banyak impian bersama di
masa depan. Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan saya.
Hari wisuda ini juga
menjadi momen refleksi bagi saya, merenungkan perjalanan panjang yang telah
saya lalui. Dari awal kuliah hingga saat ini, banyak tantangan yang harus saya
hadapi. Mulai dari tugas-tugas berat, ujian yang menantang, hingga proses penyusunan
tesis yang tidak mudah. Namun, saya belajar banyak tentang ketekunan,
kesabaran, dan bagaimana menghadapi segala tantangan itu dengan kepala tegak.
Semua itu adalah bagian dari proses yang membentuk saya menjadi pribadi yang
lebih kuat dan dewasa. Setiap langkah kecil yang saya ambil, setiap keputusan
yang saya buat, semuanya membawa saya ke titik ini, titik yang penuh rasa
syukur.
Di balik kebahagiaan ini,
saya juga menyadari bahwa wisuda bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal
dari perjalanan baru yang lebih menantang. Kini, saya harus siap menghadapi
dunia yang lebih luas, dengan segala peluang dan tantangan yang ada. Saya
merasa beruntung bisa mendapatkan ilmu yang luar biasa di UNAIR, dan saya
berharap bisa terus berkembang serta memberi kontribusi positif bagi
masyarakat. Saya ingin terus belajar dan berbagi ilmu, baik melalui pengajaran
maupun penelitian, untuk memberikan dampak yang lebih besar. Semoga saya bisa
menjadi bagian dari perubahan yang lebih baik di dunia akademik maupun
masyarakat.
Selain itu, wisuda ini
juga menjadi pengingat akan pentingnya dukungan keluarga dan teman-teman. Tanpa
mereka, saya tidak akan bisa mencapai titik ini. Dukungan yang tidak pernah
putus, doa yang selalu dipanjatkan, dan kehadiran mereka di setiap langkah saya,
membuat saya merasa tidak pernah sendiri. Mereka adalah sumber kekuatan saya,
dan saya sangat bersyukur memiliki mereka dalam hidup saya. Saya berharap bisa
terus memberikan yang terbaik, tidak hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga
untuk orang-orang yang selalu mendukung saya.
Catatan Mahasiswi
Surabaya | 23 Desember
2024
Comments
Post a Comment
Beri komentar, kritikan, saran, dan masukan yang membangun. Terima Kasih! Salam Sastra dan Literasi!