WISUDA DI TENGAH PANDEMI SAAT S1

                                                    

                                                  Wisuda di Tengah Pandemi Saat S1

Saat menyelesaikan studi S1, saya tidak dapat merasakan kemeriahan seremonial wisuda di sebuah gedung yang biasanya dihadiri keluarga dan teman-teman. Sebaliknya, wisuda dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting, mengikuti prosesi dari rumah. Hal itu dikarenakan saat itu masih dalam masa pandemi COVID-19.

Saya merias diri seadanya tanpa menggunakan MUA. Dan tanpa menggukan fotografer. Juga tidak berfoto di studio. Hanya kamera ponsel yang menjadi andalan untuk mengabadikan momen. Tempat berfotonya pun sederhana, di depan rumah dengan latar yang apa adanya. Saya juga tidak mengenakan seragam batik atau kebaya khas wisuda bersama keluarga, melainkan pakaian formal yang tersedia di lemari.

Perasaan sedih tentu ada, mengingat impian ingin wisuda normal sebagaimana Kakak kelas sebelumnya, tidak bisa saya rasakan. Namun, situasi ini justru menjadi pemacu semangat untuk terus berjuang dan melanjutkan studi ke jenjang S2. Pengalaman ini juga memberikan banyak pelajaran berharga. Saya belajar untuk tetap kuat dan tidak menyerah meski keadaan tidak sesuai harapan. Semangat untuk terus maju menjadi kunci dalam menghadapi tantangan yang ada.

Meskipun tanpa seremonial, momen wisuda dari rumah memiliki keunikan tersendiri. Kedekatan dengan keluarga menjadi lebih intim, meski tanpa kehadiran fisik teman-teman dan dosen. Dukungan moral dari orang terdekat memberikan kekuatan tambahan untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Situasi ini juga mengajarkan pentingnya fleksibilitas dan adaptasi. Teknologi menjadi jembatan penghubung, memungkinkan prosesi wisuda tetap berlangsung meski di tengah keterbatasan.

Selain itu, saya menyadari bahwa esensi dari sebuah pencapaian tidak terletak pada kemegahan perayaan, melainkan pada proses dan usaha yang telah dilalui. Wisuda daring ini menjadi refleksi bahwa keberhasilan sejati adalah kemampuan untuk terus belajar dan berkembang, apapun rintangannya. Pengalaman wisuda S1 yang sederhana namun sarat makna ini menjadi pondasi kuat untuk menghadapi tantangan di masa depan, dengan keyakinan bahwa setiap rintangan adalah peluang untuk menjadi lebih baik.

Catatan Anak Perempuan

Surabaya | 26 Desember 2024

 

Comments

POPULAR POST