WISUDA ONLINE; WISUDA DI RUMAH
Wisuda Online; Wisuda di Rumah
(Thank you Allah, Thank you All)
Alhamdulillahirabbil ‘Alamin. Allahu Akbar. Tentu saya sangat bersyukur dan berterima kasih sekali kepada Allah SWT, telah memberi saya ketabahan, kekuatan, dan kemudahan untuk diri saya dalam menjalani tangga-tangga hidup saya. Tulisan ini, akan menjadi salah satu saksi hidup dan sejarah dalam hidup saya.
Terima kasih ya Allah, telah memberi saya kekuatan dan ketabahan untuk melalui semua ini. Terima kasih, telah memberikan kemudahan bagi saya untuk menulis dan menyelesaikan skripsi saya. Terima kasih, telah membantu saya untuk lulus tepat waktu. Terima kasih ya Allah.
Sejak jam 07.00 pagi di hari wisuda saya, saya telah siap dengan memakai toga di depan laptop bersama Ibu menggunakan kuota internet 18 GB yang diberikan oleh kampus. Ada 1.666 wisudawan yang diwisuda pada periode ini yang dibagi menjadi dua hari. Saya mendapat bagian hari pertama. Pada hari pertama yang diwisuda adalah; Pascasarjana Program Doktor, Pascasarjana Program Magister, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Adab dan Humaniora (fakultas saya), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dan Fakultas Psikologi dan Kesehatan. Untuk melihat prosesi wisuda daring ke-92 2020 UINSA, dapat dilihat pada link youtube berikut: https://youtu.be/fjhmeW4f_aU
Sehari sebelum hari wisuda, saya pergi ke kampus saya di Surabaya, untuk mengambil slempang wisudawan berprestasi karena harus dipakai pada saat wisuda online. Pada 16 Oktober 2020, tiba-tiba saya dimasukkan ke dalam sebuah grup WA Wisudawan Terbaik Periode Wisuda ke-92 2020. Awalnya, saya dan beberapa teman di grup tersebut merasa tidak percaya, apakah ini beneran atau tidak ya. Ketika dipikir, kalau seandainya tidak, masak akan dimasukkan ke grup itu. Akhirnya, kami pun bertanya untuk memastikan kepada Bapak yang telah membuat grup tersebut, dan ternyata benar, mahasiswa yang ada di grup tersebut adalah Wisudawan Terbaik Periode Wisuda ke-92 2020. Saya pun memberitahu kabar bahagia ini kepada Ibu saya. Dan Ibu langsung mengucap Alhamdullah dan sangat bahagia. Bu, seandainya Ibu tahu, sejak dulu saya selalu berdoa agar nanti ketika saya wisuda Ibu dapat undangan VIP, saya ingin sekali orang seistimewa Ibu duduk dan ditempatkan di kursi istimewa pula di depan, bukan di belakang, dengan cara saya menjadi salah satu mahasiswa yang berprestasi. Ibu, Allah telah mengabulkan, menjadikan saya menjadi salah satu mahasiswa berprestasi, dan sebenarnya Ibu mendapatkan undangan VIP itu, namun skenario Allah berbeda Bu, wisudanya dilaksanakan secara daring, dan pasti ini adalah yang terbaik menurut-Nya. Untuk membaca siapa saja wisudawan terbaik/mahasiswa berprestasi pada Periode Wisuda ke-92 2020 bisa dilihat di link berikut: https://w3.uinsby.ac.id/berikut-41-wisudawan-terbaik-uinsa-periode-oktober-2020/
Untuk Kedua Orangtua
Terima kasih untuk Ibu dan Ayah saya. Beliau berdua begitu mendukung pendidikan saya. Terima kasih sekali untuk Ibu, yang begitu menyayangi, mencintai, mendukung, menyemangati, dan memotivasi saya untuk selalu berjuang dan tak pernah putus asa. Beliaulah yang tak pernah putus-putus selalu mendokan saya. Hati yang paling lembut, paling tulus, paling menyejukkan, paling menghangatkan, paling menenangkan, dan paling peka terhadap saya. Saya sangat beruntung memiliki beliau, yang selalu mengingatkan dan memberi nasehat terbaik terhadap setiap langkah saya. Terlalu hebat dan luar biasa cinta beliau untuk diri saya. Seringkali pada saat saya thalabul ‘ilmi di Surabaya, beliau meluangkan waktunya untuk nyambang saya. Terima kasih Ibu, selalu ada untuk saya, menjadi tiang penyanggah yang mengokohkan saya, dan telah mendampingi saya saat wisuda.
Terima kasih juga untuk Alm. Ayah, yang juga begitu menyayangi saya dan memberikan wejangan hidup terbaik untuk diri saya. Restu Ayah adalah restu Ibu juga, karena Ayah adalah kepala keluarga. Terima kasih Ayah, telah memberi saya restu untuk kuliah ke Surabaya. Hati Ayah juga tak kalah putih seperti Ibu, yang selalu peduli, khawatir, ingat, dan memotivasi saya untuk terus berjuang thalabul ‘ilmi. Ayah, saya masih ingat, sejak saya kuliah, Ayah meluangkan waktunya untuk mengembala kambing, meskipun tahu anaknya kuliah dengan beasiswa, tetapi beliau tetap selalu ingin memberi, mengasihi, dan memperjuangkan anaknya yang tengah mencari ilmu. Ayah, seandainya Ayah masih ada, pasti Ayah juga mendampingi wisuda saya seperti Ibu di rumah. Ayah, sampai jumpa pada suatu hari nanti. Pertemuan dengan Ayah kembali di akhirat nanti, berkumpul lagi sekeluarga dan hidup bahagia, adalah salah satu impian yang sangat saya dambakan dan akan saya perjuangkan. Kami sangat merindukan Ayah. Ayah selalu ada di hati kami.
Untuk Keluarga Besar
Terima kasih untuk Mbak saya, Rumsil Laili, telah mendukung adiknya ini untuk thalabul ‘ilmi di Surabaya. Untuk kakak ipar saya, Kak Arsono, terima kasih sudah selalu mengantarkan saya ke terminal Sumenep untuk berangkat ke Surabaya, dan menjemput dari terminal untuk pulang ke rumah. Untuk paman saya, Pak Amjid, yang juga seringkali mengantar dan menjemput saya ke terminal Sumenep. Untuk adik sepupu saya, Syarifatun Jamilah, terima kasih juga sudah ikut membantu mengantar dan menjemput saya ke terminal Sumenep, ia sering saya repotkan untuk mengirimkan file atau memfotokan file dan berkas saya yang ada di rumah. Sekali lagi terima kasih untuk kakak ipar, paman, dan adik sepupu saya, sudah mau menjadi badalnya Ayah untuk mengantar dan menjemput saya. Terima kasih untuk kakak sepupu saya, Syarif Hidayatullah, yang sering nganter kiriman dari Ibu ke kampus saya. Untuk bibi, dan nenek saya, saya juga sangat berterima kasih, sudah selalu mendukung kuliah saya.
Untuk Semua Guru
Terima kasih untuk seluruh guru dalam hidup saya. Telah mengajarkan ilmunya dan mendidik saya. Ibarat tumbuhan, maka saya tidak akan pernah tumbuh bunga dan buah jika tidak ada yang membuat berkembang bibit kecil pada awalnya. Ibarat rumah atau bangunan, tidak akan ada atap, jika tidak dimulai dengan dasarnya terlebih dahulu. Maka dari itu, saya sangat ingin berterima kasih kepada guru-guru TK saya di Al-Huda; Bu Susmiati, Bu Sit, Bu Maltufa, Bu Halilah, Bu Aminah, Bu Latifah, Bu Mas’oda, Bu Ani, Bu Alimah, Bu Iis, dan Bu Hel.
Lalu, rasa terima kasih juga saya haturkan untuk guru-guru MI saya di Al-Huda; Pak Quraisyi (Kepala Sekolah), Bu Qomaris (Wali Kelas saat kelas 1), Pak Masduna (Kepala Sekolah setelah Pak Quraisyi & Guru Sharraf), Pak H. Waqid (Kepala TU), Pak Aski (Komite Sekolah), Pak Alawi (Guru Tajwid), Pak Munir (Guru Ngaji Langgar & Tauhid), Pak H. Rauf (Guru Akhlaq), Pak Masduqi (Guru Tajwid), Alm. Pak Asmuni (Guru Sharraf), Pak Zaidi (Guru Fiqih), Pak Abd. Salam (Guru Tauhid), Pak Basith (Wali Kelas saat kelas 2), Pak Kamil (Guru PKN, IPS, Wali Kelas saat kelas 3 & 6), Pak Aziz (Guru Matematika & Wali Kelas saat kelas 4), Pak Yahya (Guru Al-Qur’an Hadis), Pak Isma’ (Guru Matematika), Pak Maswi (Guru B. Arab & Nahwu), Pak Syauqi (Guru Bahasa Madura), Pak Rusydi (Guru Khottul Jamil), Pak Khalili (Guru IPA & Wali Kelas saat kelas 5), Pak Mas’odi (Guru SKI), Pak Kurniawan (Guru B.Indonesia), Pak Agus (Guru B. Indonesia), dan Pak Hambali (Guru B. Inggris).
Kemudian terima kasih untuk guru-guru MTs saya di Al-Huda; Pak Moh. Maksan (Wali Kelas mulai dari kelas 1 sampai kelas 3, Guru B. Madura, Geografi, dan Sosiologi), Pak Zawawi (Guru Tauhid), Pak Kiai H. Hasani (Guru Fiqih), Pak Asymawi (Guru Akhlaq), Pak H. Nawawi (Guru B. Indonesia), Pak Rahbini (Guru Sharraf), Pak H. Zainul Muhaimin (Guru Ekonomi), Pak Fathor Rois (Guru Ngaji Langgar & Guru Faraidl), Pak Marwini (Guru Hadits), Pak Arso (Guru IPA), Pak Abu Waqid (Guru B. Inggris), Pak Zaruki (Guru Sejarah Kebudayaan Islam), Pak A. Qusyairi (Guru B. Indonesia), Pak Hambali (Guru B. Arab & Nahwu), Pak Hartono (Guru Matematika), dan Kak A. Warits Rovi (Guru Puisi).
Untuk guru-guru MA saya di Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin, saya juga sangat berterima kasih; Kiai A. Dardiri Zubairi (Kepala Sekolah), Kiai A. Munif Zubairi (Pengasuh Pesantren & Guru Tafsir), Pak Hayadi (Guru B. Arab), Pak Suyuthi (BK, Guru Tarikh Tasyri’, Tafsir & yang banyak membantu untuk daftar kuliah), Pak Atwi (Guru Nahwu), Pak Thayyib Kartawi (Guru Mustalahul Hadist), Kiai H. Hasani Syahid (Guru Nahwu), K.H. M. Syamsuni (Guru Akhlaq), Kiai Drs. Mursyidul Umam (Guru Kifayatul Akhyar & Tajridus Sharikh), Kiai Drs. K.H. M. Kamalil Ersyad (Guru Sejarah Kebudayaan Islam), Pak Farid (Guru Nahwu), Pak Drs. Fathul Bari (Guru Faraidl), Kiai Anas Musthafa (Guru Matematika), Kiai M. Syahid Munawar (Guru B. Inggris), Pak Hartono (Guru Matematika & yang sering mengurusi delegasi sekolah untuk ikut lomba ke luar), Pak Fathor Rois (Guru Faraidl), Pak Shidqi Ahyani (Guru Ushul Fiqh), Nyai Barratus Shalihah (Guru Aswaja & Ke-NU-an), Pak Hari (Guru Hadits), Pak Alm. Hasyim Kartawi (Guru Qawa’idhul Fiqh), Pak Matrawi (Guru Nahwu), Pak Fathorrahman (Guru Matematika), Bu Diyana Farah (Guru B. Inggris), Pak Zari Fadiri (Guru B. Indonesia), Pak Shidqi Junaidi (Guru Ulumul Qur’an), Pak Manshur (Guru Husunul Hamidiyah), Pak Fauzan (Kepala TU yang banyak membantu untuk daftar kuliah), Pak Zainul Hasan (Yang sering mengurusi delegasi sekolah untuk ikut lomba ke luar), Pak Khoirul Umam (Yang membantu dan menuntun saya saat daftar SNMPTN), Pak Ma’awi, Pak Abu Kholis, dan Pak Imam Abdurrahman (Bagian TU), serta Kak F. Rizal Alief (Guru Puisi).
Selanjutnya saya sangat berterima kasih kepada seluruh dosen di UIN Sunan Ampel Surabaya; Pertama kepada pihak UIN Sunan Ampel Surabaya, yang telah menerima saya di seleksi SNMPTN untuk kuliah di sana. Kepada Prof. Dr. Kiai H. Abdul A’la, M.Ag (Tahun 2016 saya masuk UINSA, beliaulah rektornya), Prof. Dr. H. Masdar Hilmy, M.A., Ph.D (Rektor saya setelah Kiai A’la), kepada seluruh wakil rektor, Kabag. Kemahasiswaan, Kabag. Akademik, seluruh dekan dan wakil dekan fakultas. Kepada Dr. Mohammad Kurjum, M.Ag (Tahun 2016 saya masuk UINSA, beliaulah kaprodi Sastra Inggris & Dosen Vocabulary), Dr. Wahju Kusumajanti, M.Hum (Kaprodi saya setelah Pak Kurjum, Dosen Basic Structure, Introduction to English Literature, Research Method on Literature, & World Literature), Prof. Dr. Hj. Zuliati Rohmah, M.Pd (Dosen Pembimbing Skripsi saya, Dosen Introduction to Research Method, Research Method on Linguistics, & Seminar on Language), Bu Murni Fidianti, M.A (Wali Dosen saya, Dosen Introduction to English Linguistics & Semantics), Dr. A. Dzo’ul Milal, M.Pd (Dosen Discourse Analysis & Sosiolinguistics), Pak Endratno Pilih Swasono, M.Pd (Dosen Advanced Structure), Dr. Abu Fanani, S.S, M.Pd (Dosen Paragraph Writing), Bu Raudlotul Jannah, M.App. Ling (Dosen Psycholinguistics), Pak Suhandoko, M.Pd (Dosen Translation for Written Text), Bu Sufi Ikrimah Sa’adah, M.Hum (Dosen Pembimbing Lapangan saat KKN & Dosen Theory of Literature), Bu Riza Astutie, S.S, M.Pd (Dosen Factual Listening, Factual Reading, Critical Reading, History of English Language, & Academic Writing), Bu Siti Aminah, M.Pd (Dosen Speaking for Academic Purposes & Public Speaking), Bu Mirotin Eka Wahyuningsih, M.A (Dosen Modern Literature & Literary Cricism), Bu Zulidyana Rusnalasari, M.Hum (Dosen Classic Literature), Bu Ayu Kartika Sari, M.Pd (Dosen Effective Reading), Bu Meria Zakiah Alfisuma, S.S, M.Pd (Dosen Speaking for Formal Interaction, History of English Literature, Romantic Literature, dan Comparative Literature), Bu Atik Safitri, M.Pd (Dosen English Morphology), Bu Kenia Alit Saptiti, M.Hum (Dosen Critical Discourse Analysis & English Syntax), Bu Mirza Fathimah Jauhar Kamalia, M.Hum (Dosen History of Western Civilization & Literature for Children), Bu Jannatul Laili Noviabahari, S.Pd.I, M.Pd (Dosen Oral Translation), Bu Ramadhina Ulfa Nuristama, M.A (Dosen American Studies), Pak Miftakhur Ridlo, S.Hum, M.Fil.I (Dosen Pengantar Filsafat), Bu Nestiani Hutami, M.A. (Dosen Cultural Studies & Popular Literature), Pak Rahmat Efendi, M.Pd (Dosen English Phonology & English Pragmatics), Bu Abidah, M.Pd (Dosen Critical Listening, Structure on TOEFL, & Cross Cultural Understanding), Pak Mohammad Alvian, M.Hum (Dosen B. Indonesia), Bu Menik Dianastiti, M.Pd (Dosen Essay Writing), Bu Mufaizah, M.Pd.I (Dosen Pengantar Studi Islam & IAD/IBD/ISD), Pak Abdulloh Ubet, M.Ag (Dosen Studi Al-Hadist & Studi Al-Qur’an), Bu Amiatun Nuryana, M.Pd (Dosen Effective Listening), Pak Athoiful Fanan, M.Pd (Dosen Intermediate Structure), Bu Lubay (Dosen Pronounciation), dan Pak Hasfikin (Dosen Pendidikan Kewarganegaraan).
Dan kepada Kabag. Akademik Fakultas Adab, khususnya kepada Ibu Lilis, yang telah membantu saya untuk mengajukan sertifikat prestasi non-akademik saya ke rektorat, Pak Sulthon, dan Pak Bikin. Kepada Kabag. TU Fakultas Adab, Pak Misnawi dan semuanya. Yang telah membantu banyak dalam hal administrasi, siakad, dan lain-lain.
Untuk Institusi Tempat Penelitian Skripsi
Saya juga berterima kasih kepada institusi-institusi tempat penelitian skripsi saya, karena telah memberi izin, menerima, dan memberikan kesempatan terhadap saya untuk melakukan penelitian. Kepada Ustadz Bahtiar Rifa’i, M.Pd, Ustadz Ibnu Shofi, dan Ustadzah Siti Fatimah, M.E di Ma’had Al-Jami’ah Putri UIN Sunan Ampel Surabaya. Kepada Ibu Rismaya Yud Mahindra, Mbak Meda, Mbak Afrinda, dan Mbak Jilla di Asrama Putri Universitas Airlangga. Kepada Ustadzah Hanik, Ustadzah Munaela, Ustadzah Ria, Anis Maria Ulfah, Tazkia, dan Andi Asrori di Ma’had Sunan Ampel Al-Aly Putri UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Serta kepada Ibu Inne Ayu, Reza Hakim, dan Mbak Fitria di Asrama Putri Universitas Brawijaya Malang.
Untuk Desa Gapura Timur
Saya ucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Gapura Timur, desa tempat kelahiran saya, yaitu Pak Hozairi, yang dulu saat pertama kali mau ke kampus untuk verifikasi UKT, saya dibantu untuk mencari slip pembayaran tanah orangtua. Karena pajak tanah orangtua dibayari oleh beliau. Kemudian kepada seluruh tetangga desa, yang dulu saat sebelum saya berangkat ke Surabaya, para tetangga datang memberi doa dan dukungan untuk saya menimba ilmu di Surabaya.
Untuk Keluarga Besar Pusat Ma’had Al-Jami’ah UINSA
Saya sangat berterima kasih, kepada keluarga besar Pusat Ma’had Al-Jami’ah UINSA. Karena pesantren mahasiswi UINSA adalah rumah saya di Surabaya. Saya sangat bersyukur, dulu kebagian kuota untuk tinggal di Asrama kampus pada semester 1 & 2. Kemudian tahun-tahun berikutnya, saya mendaftarkan diri saya untuk menjadi Dewan Mahasantri, disamping agar tetap bisa tinggal di asrama, saya juga ingin mengabdi di sini. Sungguh, terima kasih telah menerima saya di sini dari awal kuliah hingga lulus.
Terima kasih saya haturkan untuk Abah Yai Misbahul Munir, Abah Yai Mujib Adnan, Ustadz Bahtiar Rifa’i (Koordinator Asrama), Ustadz Dr. Wasid, Ustadz Shofi, Ustadz Wahab Naf’an, Ustadz Luthfi, Pak Yusuf, dan semuanya. Kemudian kepada musyrifah saya; Ustadzah Nelud, Ustadzah Nia, Ustadzah Heni, Ustadzah Mila, Ustadzah Fatima, Ustadzah Ulfa, Ustadzah Lia, Ustadzah Ryeham, Ustadzah Ria, Ustadzah Rizka, dan Ustadzah Ila. Tak lupa kepada Kakak Dewan Mahasatri saya; Ustadzah Devi, Ustadzah Marwah, Ustadzah Neila, Ustadzah Ima, Ustadzah Lili, Ustadzah Mia, Ustadzah Yeni, dan Ustadzah Fitri.
Untuk teman-teman Dewan Mahasantri seangkatan saya; Mbak Yuyun, Mbak Rika, Mbak Khoir, Mbak Ririn, Nadia, Yuniar, dan Nabila. Serta untuk adik-adik Dewan Mahasantri saya; Yuni, Muna, Farah, Indah, Linda, Jamila, Datul, Izza, Zummah, Azza, Nadia, Alvi, Asma, dan Musyarrofah.
Terima kasih atas 4 tahun bersamanya. Sungguh saya sangat belajar banyak hal di sini. Saya minta maaf atas kekurangan saya. Dan saya sangat berharap, masih bisa lanjut dan diberi kesempatan lagi untuk mengabdi di asrama apabila saya meneruskan S2 di Surabaya.
Untuk Keluarga TPQ Hidayatullah
Untuk Ustadz M. Sholihudin Amin, S.H, saya sangat berterima kasih, karena telah diberi kesempatan untuk belajar di sini bersama malaikat-malaikat kecil yang sangat lugu, imut, dan lucu sejak semester 5. Di sini, banyak sekali ilmu tentang tajwid dan cara baca Al-Qur’an yang baik seperti belajar ghoribul qur’an dan tajwid metode ummi yang saya peroleh dari Ustadz-Ustadzah yang mengajar di sini; dari Ustdazah Memey, Ustadzah Fika, Ustadzah Azizah, Ustadzah Nia, Ustadzah Ica, Ustadzah Ila, Ustadzah Nurul, Ustadzah Zuni, Ustadzah Ely, Ustadzah Vivin, Ustadzah Fatma, Ustadzah Roudhoh, Ustadz Alwi, Ustadz Waisul, Ustadz Yaul, dan Ustadz Umam. Terima kasih Ustadz-Ustadzah, yang sudah serasa keluarga. Serta berkat bisyaroh dari sini, sangat cukup membantu kebutuhan hidup saya di Surabaya. Sebenarnya sudah sejak semester 1 saya mengimpikan untuk ngajar di TPQ, namun masih belum dipertemukan.
Untuk Komunitas Saya
Cukup
banyak komunitas yang saya ikuti selama thalabul ‘ilmi di Surabaya. Di sini
saya dapat belajar bersama banyak teman, tentang leadership, kepanitiaan,
event, lomba, kajian, dan sebagainya. Maka dari itu, saya ucapkan terima kasih
kepada Aliansi Mahasiswa Bidkmisi (AMBISI) UINSA, telah menjadi keluarga yang
begitu memotivasi, menginspirasi, dan mendukung untuk berprestasi. Kepada
senior-senior saya di AMBISI, Kak A. Zulal Abu Main, beliaulah ketumnya saat
saya tergabung dalam AMBISI pada tahun 2016, yang selalu menebar banyak
motivasi dengan prestasinya, kemudian juga ada Kak Fattah, Kak Ridwan, Kak
Masduri, dan masih banyak lagi. Kemudian saya ucapkan terima kasih juga untuk
LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) QIMAH Fakultas Adab dan Humaniora, PSM (Paduan
Suara Mahasiswa) Fakultas Adab dan Humaniora, HIMAPRO-SI (Himpunan Mahasiswa
Prodi Sastra Inggris, IQMA (Ikatan Qori’-Qori’ah Mahasiswa) UINSA, CRIS (Center Research for Islamic Studies)
Foundation, dan matasastra.com. Tak lupa untuk komunitas saya saat sekolah di Al-Huda; Sanggar 7 Kejora, Rumah Senja, dan Komunitas Kobhung. Komunitas saya saat sekolah di Nasy'atul Muta'allimin; Sanggar Kencana. Berawal dari komunitas-komunitas sekolah itulah saya belajar mengasah diri dalam membaca dan menulis puisi.
Untuk Semua Sahabat
Untuk sahabat-sahabat saya selama di Surabaya, terima kasih telah menebar energi positif untuk diri saya. Terima kasih sudah banyak sekali direpotkan dan membantu saya. Terima kasih sudah menerima dan memahami kekurangan saya.
Ingin sekali saya menyebut namanya di sini. Untuk Inayah Ilahiyyah, terima kasih ya, sudah menjadi sahabat yang sangat membantu saat saya sedang kesusahan, selalu berbagi dengan saya, dan menyemangati saya. Terima kasih, dulu sudah meminjamkan laptopnya, saat saya masih belum punya laptop. Terima kasih, dulu seringkali berbagi makanan untuk saya, menemani sidang online saya, dan masih banyak lagi. Kemudian untuk Siti Lafriyanti, terima kasih sudah mau susah dan senang bersama saya, selalu sekelas dengan saya, peduli, dan membantu banyak hal untuk saya. Di mana pun kamu berada sekarang, aku tetap ingat sama kamu. Dan untuk Prita Merina, terima kasih ya Prita, yang sudah begitu baik dan selalu bonceng saya di Surabaya, serta banyak bantu saya. Saya sangat terharu, saat tahu bahwa sebenarnya dia baru belajar sepeda motor, belum pernah belajar bonceng orang, tapi dia sangat memberanikan dirinya untuk bonceng saya, karena saya ngotot tidak mau dibonceng sama teman laki-laki.
Untuk Teman & Semuanya
Saya ingin mengucapkan selamat, semoga ilmunya barokah dan bermanfaat, kepada semuanya yang wisuda bareng di Periode Wisuda ke-92; Merry, Mimin, Ustadz Alwi, Uswah, Waisa, Nun, Linda, Vesty, Lina, Rahman, Atiek, Arij, Ina, Idham, Okta, Triana, Hilma, Lia, Ustadzah Ila, Hubby, Mirza, Ismi, Nira, Purwanto, Najib, Puji, Erika, Utari, Tirai, Elfina, Kak Abu, Ustadz Shofi, Kak Fattah, Ustadzah Mila, Ustadzah Fatimah, Mbak Ririn, Mbak Rika, Mbak Khoir, Ustadzah Ryeham, Kak Ainun, Zeze, Ade, Arin, Arum, Aulia, Salma, Desy, Abu Aman, Elma, Favian, Husni, Jamal, Kuntum, Maul, Monica, Nesa, Rudy, Sandra, Syfana, Yenny, Nadia, Helga, Anis, Lutfi, dan masih banyak lagi.
Kemudian, Saya mengucapkan terima kasih pula kepada semuanya yang telah memberi saya ucapan selamat; Syarif, Muna, Galuh, Inayah, Ela, Faizah, Wulan, Maulidia, Zuni, Setya, Fitri, Citra, Agrita, Ika, Millah, Ula, Kak Anzdi, Dek Fery, Ana, Audi, Mila, Kak Senata, Asa, Dek Fik, Aliya, Alda, Jauhar, Khozaimah, April, Ihza, Reno, Nais, Elma, Tarissa, Mbak Rika, Mbak Yuyun, Ustadz Bahtiar, Ustadz Wasid, Kamilah, Ustadz Amin, Ustadzah Fika, Ustadzah Ica, Ustadzah Fatma, Linda, Ain, Mona, Fatoni, Wahyu, Dek Luluk, Kak Robi, Kak Romzi, Awal, Avivi, Jamila, Najib, Zulia, Bundanya Sulthan, Ali Najich, Evi, Pak Reno, Lutfah, Nur Halimah, Ivanda, Eka Retno, Agustin, Fefi, Mbak Lilim, Hotimah, Icha, Meda, Kak Ridwan, Erika, Puji Alawiyah, Mirza, Aulia Kaffah, Hesti, Kak Puteri, Musyarrofah, Ustadz Bahrul, Jaja, Ina, Dek Anis, Ulum, Adinda, Ustadzah Neila, Safira, Artha, Dek Uul, Ustadzah Ima, Prita, Dek Citra, Ustadzah Mila, Isti’ana, Faiqoh, Kak Fauzan Atsari, Dek Dewi, Mbak Lia, Nana, Afif, Kak Elvina, Aji Ainur Rofiq, Nafa, Mbak Andi Miajayanti, Mbak Fidi, Ustadzah Ulfa, Luluk, Maulidi, Debby Rosa, dan Kak Sila.
Untuk Fatoni, kakak kelas saya di Nasy'atul Muta'allimin, terima kasih sudah mengarahkan saya untuk bertanya dan minta bantuan kepada Pak Suyuthi untuk daftar SNMPTN & untuk Mukhlis, kakak kelas saya juga di Nasy'atul Muta'allimin yang juga kuliah di UINSA, terima kasih sudah dibantu dan diarahkan saat verifikasi UKT yaitu pada saat saya pertama kali ke Surabaya, serta memberitahu saya tentang informasi beasiswa bidikmisi.
Kemudian, kalau ditanya apa kesan saya setelah wisuda yang dilaksanakan secara online tersebut, cukup campur aduk, sedih iya, terharu iya, bahagia juga iya. Apa pun yang orang-orang katakan di luar sana, baik mau mengatakan sebagai angkatan corona atau angkatan virus, tidak papa. Karena saya lebih percaya Allah dari pada mereka. Allah Maha Tahu mana yang terbaik. Allah Maha Tahu masa depan, sedangkan kita tidak. Dan teringat perkataan Mbak Najwa Shihab, bahwa yang terpenting adalah prosesnya, bukan dengan pakai toga dan foto-foto.
Dan, kalau ditanya setelah ini mau meneruskan S2, nikah, atau kerja. Jawaban saya adalah, berdasarkan planning hidup adalah ingin lanjut kuliah S2, sesuai dengan wasiat Alm. Ayah agar terus berjuang mencari ilmu, bahkan sampai S3. Soal menikah, saya tidak memiliki target khusus, maksudnya seperti ini, jika setelah ini, dalam waktu dekat, atau pada pertengahan masih kuliah S2 ada yang melamar saya dan saya mau sama dia, maka kenapa tidak untuk menikah. Dan, saya ingin meminta kepada calon suami, agar tidak melarang saya untuk terus belajar dan thalabul ‘ilmi. Untung-untung kuliah S2 bareng dengan suami. Jadi, tidak ada target baru akan menikah setelah lulus S2, karena kalau ditargetkan seperti ini, saya takut tidak langsung bertemu dengan jodoh saya. Apalagi sekarang saya sudah berumur 22 tahun, saya tidak ingin terlalu tua untuk menikah dan punya anak. Kapan pun jodoh saya akan datang, baik dalam waktu dekat ini, di pertengahan masih kuliah S2, atau setelah lulus S2, harapan dan doa saya, semoga diberikan yang terbaik oleh Allah, semoga saya tidak terlalu lama menunggu, dan dimudahkan jalannya. Semoga saya berumur panjang dan berkah, sampai menikah, punya anak, punya cucu, dan cicit. Aamiin. Dan jika ternyata berjodoh dengan ajal, maka berarti jodoh saya ada di akhirat. Semoga saya kembali ke sisi Allah dalam keadaan islam dan beriman. Aamiin.
Kalau untuk kerja, saya sangat yakin dan percaya, bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan orang yang berilmu dan berkeinginan untuk memanfaatkan ilmunya. Jujur, prioritas saya lebih pada pendidikan sebenarnya, karena di sini akan terus membuat saya tidak henti-henti untuk belajar, tidak lupa dengan apa yang telah saya pelajari, dan beramal jariyah. Karena salah satu cita-cita dalam hidup saya adalah menjadi khoirunnas anfa’uhum linnas. Aamiin.
Sumenep, 23 Oktober 2020
Comments
Post a Comment
Beri komentar, kritikan, saran, dan masukan yang membangun. Terima Kasih! Salam Sastra dan Literasi!