KULIAH DI SASTRA INGGRIS UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
Kuliah di Sastra Inggris UIN Sunan Ampel Surabaya
Dua minggu yang lalu, sama sekali tidak menyangka, tiba-tiba saya dihubungi oleh Kaprodi dan salah satu adik tingkat saya di Sastra Inggris untuk membuat video testimoni atau kesan selama kuliah menjadi mahasiswa prodi Sastra Inggris. Wah, of course I’m happy to do it. Karena, testimoni ini akan digabung ke dalam video profile Sastra Inggris untuk menyambut adik-adik mahasiswa baru tahun 2020.
Saya pun take video, dibantu oleh sepupu saya. Mulai dari sejak dihubungi, otak saya langsung berpikir nanti pas take video kira-kira mau menyampaikan apa. Saya rangkai kata-kata itu dalam pikiran sambil siap-siap. Setelah selesai siap-siap, saya langsung mengambil secarik kertas dan pulpen untuk menuliskan kata-kata yang sudah saya susun di dalam otak, khawatir lupa dan ngeblenk pas take video. Kalau tiba-tiba blenk, bisa kembali melihat tulisan di kertas.
Dan, ternyata benar, take video pertama grogi, nervous, sampai blenk mau ngomong apa dah. Nggak tahu kenapa, pengen ketawa aja terus di awal-awal mau take video. Akhirnya saya ketawa dulu deh sampai hilang pengen ketawanya. Take video kedua, gagal fokus. Untunglah, pas take video ketiga kalinya bisa menyampaikan apa yang ingin disampaikan dari awal sampai akhir, walaupun ada sedikit jeda agak lupa-lupa dikit.
Sebenarnya saya ingin take video untuk keempat kalinya. Hanya saja sepupu saya keburu pengen ngerjain sesuatu. Dia udah gak tahan dari awal saya lupa-lupa terus, banyak ketawa, dan nggak langsung bisa. Yaudahlah, akhirnya take video ketiga itu yang saya kirim. Wah, kayaknya nggak bisa nih kalau saya jadi aktris, pasti dah cut cut mulu ntar sutradaranya. Ya, emang saya nggak pengen jadi aktris sih. Wkwkwk.
Oke, kalau ditanya kesan atau testimoni selama kuliah di Sastra Inggris itu, tentu full of struggle. Membuat saya harus lebih banyak belajar bahasa inggris, baik di bidang linguistik maupun literatur. Banyaklah pokoknya pengalaman yang tak cukup untuk di tulis di sini, mungkin suatu saat saya akan bercerita panjang sampai menjadi buku ya, Aamiin. Presentasi menggunakan bahasa inggris, harus membiasakan berbicara bahasa inggris, dan masih banyak lagi hal pahit, asam, asin, manis yang saya lalui.
Bagi saya pribadi, orang mencari ilmu itu, seperti mengarungi bahtera. Jangan heran kalau di tengah laut kehausan, ada ombak, ada badai, bahkan perahu sampai karam hingga hampir tenggelam. Namun, di situlah sebuah perjuangan terasa, yang mana kita harus bertahan, sampai menemukan pulau the hidden paradise.
Sumenep, 06 Oktober 2020
Comments
Post a Comment
Beri komentar, kritikan, saran, dan masukan yang membangun. Terima Kasih! Salam Sastra dan Literasi!