TEMU ALUMNI IV MTs AL-HUDA ANGKATAN 2013
TEMU ALUMNI IV MTs AL-HUDA ANGKATAN 2013
"Berkumpul, Bertegur Sapa, dan Makan Bersama. Bile Kenca Palotan, Bile Kanca Taretan."
Selamat Datang Teman-teman!
Selamat Berjumpa!
Senangnya hati bersua kembali!
Salam kerrong ta' mare-mare & Great to see you again, untuk sahabat-sahabat dan seluruh teman yang dulu pernah sekelas dengan saya disaat berjuang menimba ilmu di Bumi MTs Al-Huda.
Teman-teman, tahun 2013 yang lalu adalah perpisahan kita. Semenjak kita dinyatakan lulus dari MTs Al-Huda II, banyak diantara kita yang melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi di tempat yang jauh dan berbeda-beda. Hingga kita terpisah oleh jarak dengan jangka waktu yang lama. Kita menjadi jarang bahkan sulit untuk bertemu. Kita jarang sekali bahkan sangat susah untuk sekadar berkomunikasi. Kita tak lagi belajar di naungan yang sama. Kita tidak bisa lagi bisa bercanda dan tertawa bersama. Kita pun kehilangan kebersamaan yang dulu kita genggam dengan semangat belajar dan mengabdikan diri. Kita pun juga sudah tidak bersama lagi untuk berusaha dan berjuang seperti dulu dalam setiap rautan pensil, dalam setiap gerakan pena, serta dalam setiap lembar demi lembar kertas dan buku.
Harapan saya untuk persaudaraan kita amat sangat sederhana. Dimanapun kita berada saat ini. Di sekolah, pondok, atau Universitas manapun kita melanjutkan pendidikan sekarang. Dimanapun kita memperjuangkan hidup. Dan serepot apa pun kita disana. Sesibuk apapun kegiatan kita sekarang. Sesukses apapun kita. Jangan pernah melupakan persaudaraan diantara kita. Kita tidak boleh memutus tali silaturahmi dan persahabatan. Serta, yang paling penting, kita selayaknya tidak boleh melupakan Al-Huda. Semua kontribusi ilmu dan dedikasi yang telah diberikannya pada kita. Seperti kata pepatah, kita tidak boleh menjadi seperti kacang pada kulitnya.
Ya, benar. Mari kita sama-sama merenungi diri kita masing-masing. Kapan dan dimana asal mula kita pernah belajar. Oleh siapa dulu kita dibimbing dan dididik untuk mempelajari banyak ilmu.
Kalau menurut saya, perjalanan pendidikan kita ini ibarat sebuah tanaman. Kita ini seperti bibit-bibit kehidupan yang ditanam dan dirawat dengan penuh Kasih sayang di ladang ilmu Al-Huda. Kemudian kita tumbuh semakin besar di sekolah tingkat MA yang kita pilih masing-masing, seperti di PP. Annuqayah, PP. Nasy'atul Muta'allimin, PP. Al-In'am, Miftahul Ulum, di Al-Huda sendiri, dan yang lainnya. Lalu sekarang, kita tumbuh lebih besar bahkan mulai mengeluarkan kuncup demi kuncup bunga di Perguruan Tinggi atau di sebuah Lembaga Pengabdian yang kita pilih masing-masing. (Semoga kuncup-kuncup bunga itu semakin banyak, menjadi mekar, menebarkan harum, dan tidak berguguran! Dan semoga suatu saat nanti, bunga-bunga itu sukses menjadi buah, yang ranum, manis, dan segar. Hingga begitu banyak masyarakat dan semua orang yang membutuhkan bisa memanennya dan mengambil manfaat dengan hati yang sangat bahagia! Amiiinn.)
Maka dari itu, kita tidak boleh melupakan semua kenangan baik, suka duka, dan indahnya perjuangan di masa lalu kita, selama berjuang mencari ilmu. Terutama, selayaknya kita memang tidak boleh lupa pada Al-Huda dan guru-guru kita di sana. Karena Al-Huda sudah sangat berjasa untuk masa depan kita. Berkat dedikasi Al-Huda juga, kita mengenal ilmu yang lebih luas di masa sekarang. Dari ilmu yang kita dapatkan di Al-Huda itulah, kita bawa sebagai bekal saat beberapa diantara kita memilih meninggalkan Al-Huda untuk menuntut ilmu ke tempat yang lain, di sebuah lembaga / pesantren impian kita masing-masing.
Saya sadar dan masih ingat, apakah kalian juga merasakan hal yang sama? Kita belajar di Al-Huda tidak sebentar. Kita telah bertahun-tahun di sana. 12 tahun kita dirangkul disana. Sebab kita sudah belajar bersama-sama belajar mulai dari dari TK. Walaupun, ada satu dua orang di antara kita yang baru bergabung belajar bersama mulai dari MI. Dan ada pula yang mulai berjuang bersama kita sejak MTs. Meski berbeda-beda awal perjumpaan kita, namun akhirnya kita seperti saudara dalam perjuangan yang penuh suka duka bersama.
Ya, dari situlah_dari Al-Huda _persaudaraan kita terjalin. Maka dari itu, keindahan silaturahmi memang harus kita laksanakan. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW yang telah memperingatkan bahwa silaturahmi akan memperlancar rezeki dan memperpanjang umur. "Dari Anas R. A., ia berkata; Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa suka dilapangkan rezekinya dan dilamakan bekas telapak kakinya (dipanjangkan umurnya), hendaknya ia menyambung tali silaturahmi. " (Muttafaqun 'Alaih).
Jadi, "Kita jangan pernah membuat jarak seperti langit dan bumi, karena kita adalah isi bumi yang sangat berdekatan."
Kita boleh punya teman yang lebih hebat dan luar biasa. Kita sangat layak menikmati kebahagiaan kita sekarang. Kita pun sangat pantas mempunyai level hidup yang tinggi. Tapi, sepertinya perlu kita renungi bersama-sama. Persaudaraan kita yang dibangun sejak dulu itu, menguatkan bingkai semangat untuk mewujudkan mimpi-mimpi. Kita memulainya dari bawah, dengan susah payah, dan berlelah-lelah, di naungan Yayasan Al-Huda.
Terimakasih sekali dari saya, atas kedatangan kalian dalam reuni kita yang sangat apa adanya. Terimakasih telah menyempatkan waktunya untuk moment yang hanya setahun sekali diadakan. Sekali lagi, terimakasih, atas perjumpaan kita, tegur sapa, canda tawa, makan bersama, dan bahagia foto bersama.
Selamat melanjutkan perjalanan hidup. Semoga kita semuanya sukses. Persaudaraan kita dunia akhirat. Bermanfaat untuk semua orang. Semakin mencintai dan dicintai Allah. Dan semoga kita berjumpa kembali tahun depan. Amiin ya Rabbal 'Alamin. .
Keep our friendship, because Allah. Make One Our Hand, To Be Closer.
Sumenep, 01 Juli 2017
Comments
Post a Comment
Beri komentar, kritikan, saran, dan masukan yang membangun. Terima Kasih! Salam Sastra dan Literasi!